Tuesday, August 16, 2011

Siapa yang kenal Anda (dan bisnis Anda)?

Kemarin sore saya mampir ke SPBU langganan untuk mengisi bahan bakar. Sebuah SPBU afiliasi asing yang (menurut saya) sangat nyaman, bersih, dan ramah pelayanannya. Dan sperti biasa, sebelum mulai mengisi mereka selalu menunjukkan terlebih dahulu bahwa "meteran dimulai dari angka nol".

Ketika saya sedang berdiri menunggu di samping mobil, tiba-tiba seorang bapak yang mengendarai sepeda motor mendekati kami. Beliau turun dari motornya dan mendekati saya, menyodorkan secarik kertas sembari berkata "Ini pak, mohon disimpan siapa tahu suatu hari membutuhkan. Terima kasih perhatiannya." Lalu bapak tsb pamit dan naik kembali ke motornya, kemudian berlalu.

Saya baca kertas sederhana berukuran 5 cm x 10 cm tersebut, dan disitu tertera :
PRI
Sopir Berpengalaman
Dalam dan Luar Kota
Hub: (031) 77814570/08813168994
Jl. Pradah Kali Kendal IX/No. 66 Surabaya

Wah, rupanya si bapak sederhana tersebut sedang melakukan marketing. Beliau "menabur" benih yang bisa dituai di kemudian hari. Tanpa banyak biaya, namun sangat efektif. Beliau langsung menyasar target market yang tepat, yakni pemilik mobil yang sedang mengisi bensin di SPBU berkelas.

Jika Anda ingin memiliki pelanggan yang lebih banyak dari hari ini, semua itu bermula dari siapa yang mengenal Anda (dan tentu saja bisnis Anda). Permasalahannya, banyak pemilik bisnis yang terlalu sibuk mengurusi 'bagian dalam dapur perusahaannya' dan melalaikan kegiatan marketing dan penjualan yang memadai.

Perhatikan: Gagal dalam bisnis lebih sering diakibatkan karena tidak adanya pelanggan, sehingga profit minim dan bisnis tidak berkembang, ketimbang kualitas barang dan jasa yang kurang baik.
(Note: bukan berarti saya menyarankan Anda untuk menyediakan layanan yang buruk!)

Dan cara serupa yang dilakukan oleh pak sopir tadi selayaknya pun Anda coba lakukan, dengan konsisten dan tanpa malu dan ragu.

Contohnya, seorang disainer grafis yang saya coach, setiap hari saya tugasi untuk berbicara dengan sedikitnya 2 orang calon pelanggan baru. Karena sang disainer banyak menghabiskan waktunya untuk bekerja sambil 'nongkrong' di kedai kopi, maka saya minta beliau selalu mempersiapkan 3 set portofolionya per hari. Di sela-sela pekerjaannya, pasti membutuhkan break atau istirahat sejenak. Nah, ketika rehat itu lah saya minta beliau berdiri dari meja kopinya, lalu mendekati pelanggan di meja sebelah sambil menyodorkan portofolionya seraya berkata "Mohon maaf, saya seorang disainer grafis, dan saya ingin memberikan contoh portofolio karya saya, barangkali suatu hari Anda atau rekanan Anda membutuhkannya. Selamat menimati kopi Anda. Terima kasih.".

Tak jarang justru sang 'prospek' membalas dengan ramah, karena klien saya tsb selalu berpakaian dengan layak dan bertutur kata halus, dan dari situ dimulailah perbincangan singkat yang kemungkinan mengarah ke penjualan di kemudian hari. 

Dua bulan kemudian, omset naik 20%. Dan setelah bulan ke empat sudah ada kenaikan 88%.

Demikian juga dengan klien kami yang lain, seorang kids party organizer. Beliau saya tugasi untuk setiap hari memperkenalkan diri kepada sedikitnya 3 orang baru.Misalnya ketika bertemu dengan sepasang orang tua usia muda di lift, beliau akan menyodorkan kartu namanya yang didisain full-colour dengan gambar-gambar tokoh kartun yang lucu, sambil berkata "Permisi pak/bu, saya berpengalaman mengorganisir pesta untuk anak-anak, dan ini kartu nama saya. Mohon berkenan disimpan, siapa tahu suatu saat Anda atau kerabat Anda membutuhkannya." Dan tak lebih dari 3 bulan kemudian, jumlah pelanggan beliau melonjak 160% dari sebelumnya.

Nah, kapan Anda akan mulai membuat "dunia" mengenal Anda dan bisnis Anda??
 

No comments:

Post a Comment