Sunday, August 28, 2011

Bitter Lessons from Arsene Wenger & Arsenal FC.

Arsene Wenger, salah seorang pelatih dan manajer paling sukses di Inggris yang telah memimpin Arsenal selama 15 tahun, baru saja mendapatkan mosi tidak percaya dari para penggemar klub Arsenal. Beliau dinilai tidak becus lagi memimpin Arsenal karena kegagalannya mempersembahkan gelar apa pun selama 7 tahun terakhir (sejak 2004). Puncak kekesalan para penggemar adalah kegagalan Wenger mempertahankan dua pemain terbaiknya Cesc Fabregas yang pindah ke Barcelona, dan Samir Nasri (ke Manchester City).

Yang menarik, Arsene Wenger langsung mendapat pembelaan dari pelatih dan manajer Manchester United, Sir Alex Ferguson. Sir Alex menyebut para fans sebagai "tak tahu terima kasih" dan melupakan jasa Wenger sebagai pelatih terbaik Arsenal. "Coba beritahu saya, siapa pelatih Arsenal yang lebih baik ketimbang Wenger?" demikian tantangnya. "Arsenal tidak mundur, namun saat ini muncul kompetitor-kompetitor baru yang merubah peta persaingan, yakni Chelsea dan Manchester City."
Bagi Anda penggemar sepakbola, khususnya Liga Inggris, tentu paham betul, bahwa (di masa lalu) kedua pelatih ini adalah bagaikan anjing dan kucing, air dan minyak. Tak pernah rukun dan selalu saling serang, baik secara diplomatis mau pun blak-blakan. Sir Alex bahkan pernah menyebut Wenger sebagai "the biggest loser in history." Fakta bahwa sekarang muncul pembelaan dari "musuh" tentu saja menarik untuk dicermati.

Bagi saya, ada beberapa pelajaran bisnis yang bisa dipetik dari situasi ini.
Pertama, semangat sportifitas Sir Alex Ferguson. Beliau menunjukkan karakter yang hebat, mampu memisahkan keseriusan berseteru, dengan hubungan pribadi. Banyak business owners saling bersaing mati-matian dengan rival bisnisnya, dan terbawa sampai membenci satu sama lain secara personal. Nah, sikap Sir Alex ini patut menjadi pelajaran bagi kita.

Kedua, tidak peduli seberapa pun suksesnya Anda di masa lalu, tantangan dan tuntutan publik (shareholder dan stakeholder) Anda didasarka pada prestasi Anda hari ini. Wenger adalah pelatih tersukses sepanjang sejarah Arsenal, namun paceklik gelar selama 7 tahun menghapuskan semua kebaikan tersebut. Hal yang sama berlaku untuk perusahaan Anda. Apakah hari ini bisnis Anda sehat dan sukses? 
"Mantan sukses" atau "hampir sukses" sama artinya dengan "tidak sukses".
Nah, apakah Anda termasuk pebisnis yang mudah terlena dengan kesuksesan masa lalu? Jika ya, maka artikel ini ditujukan sebagai wake up call sebelum semuanya terlambat.

Ketiga. Arsenal tidak mundur, mereka tetap bermain sangat baik, hanya saja lawan-lawannya lah yang lebih maju. Oleh karena itu, meski pun Arsenal masih bermain dengan baik gelar-gelar prestisius justru sekarang jatuh ke Chelsea, Manchester City dan Manchester United. Perhatikan relevansinya dengan realitas di e
Dunia bisnis adalah tempat dimana kita hanya punya dua pilihan, growing atau dying. Titik di mana kita berhenti tumbuh adalah momen dimana kita mulai meranggas untuk perlahan-lahan mati.
Coba imajinasikan bahwa kita sedang menaiki eskalator yang berjalan mundur, kalau kita tidak bergerak naik, alias tetap, sama juga dengan terbuang ke belakang. Dan hal ini lah yangterjadi kepada Arsenal FC saat ini.

We need to continuously upgrade our performance to permanently succeed in the business world!

Have a great weekend, be successful!

HB

 PS: Satu hari setelah saya menulis artikel ini, Manchester United 'menghancurkan' Arsenal dengan skor 8-2 dalam perhelatan English Premier League. Rupanya, belas kasihan dalam kapasitas sebagai personal tidak lagi ditunjukkan ketika harus bertanding secara profesional. Satu lagi pelajaran berharga dari Sir Alex Ferguson.

No comments:

Post a Comment