Wednesday, August 17, 2011

Commitment vs. Interest

"Success is neither magical nor mysterious.
Success is the natural consequence of 
consistently applying the basic fundamentals"
- Jim Rohn -


Surabaya, 17 Agustus 2011.

Hari ini bangsa kita merayakan ulang tahun kemerdekaannya yang ke 66. Tentu saja sebagai warga negara yang mencintai bangsanya saya sangat bersuka cita bahwa kita boleh memiliki kehidupan yang bebas dan sejahtera. Namun di sisi lain, Anda juga pasti setuju bahwa masih banyak "lubang" yang harus ditambal oleh seluruh punggawa bangsa Indonesia. Benar?

Tapi baiklah, dalam artikel ini saya tidak akan membahas lebih panjang lagi tentang tindakan apa yang harus diambil oleh elit politik kita untuk menyelesaikan banyak benang kusut di negeri ini. Saya pikir sudah banyak orang yang lebih berkompeten sekaligus berkewajiban untuk memikirkan dan menyelesaikannya.

Sebagai seorang business coach saya lebih tertarik untuk membahas apa yang terjadi dalam bisnis Anda, dan bagaimana mengatasinya. Toh kalau kita tarik benang merah, banyak "benang kusut" yang terjadi di negara ini yang juga Anda alami dalam perusahaan Anda. Iya kan? Sebut saja: ketidakefisienan produksi, staff (dan bahkan manager) yang kurang kompeten, daya juang yang rendah, tidak mampu mendatangkan investor yang berkualitas, pelayanan pelanggan yang buruk, dan masih banyak lagi.

Pendapat saya, jika Anda ingin membangun world class business, ada tiga hal yang harus menopang diri dan perusahaan Anda.
1. Cognitive/Knowledge. Pengetahuan adalah akar dari segala perkembangan/pertumbuhan. Jika Anda tidak mampu merumuskan konsep dengan baik, bagaimana mungkin eksekusi bisa terlaksana dengan sempurna?
Nah, permasalahannya, lebih dari 70% pemilik bisnis tidak memiliki knowledge yang cukup untuk berkompetisi dengan unggul dalam persaingan bisnis yang ketat. Basic knowledge dalam dunia bisnis meliputi: penjualan, pemasaran, layanan pelanggan, efisiensi operasional, finansial, rekrutmen, leadership, dsb.
2. Community. Perhatikan ini: dengan siapa kita berkumpul menentukan masa depan kita. Karena para pihak yang paling sering bertukar pikiran dengan kita akan membentuk pola pikir kita. Alasan utama banyak bisnis tetap kecil (padahal sudah berupaya keras) adalah karena sang pemilik bisnis senantiasa berkumpul dan bertukar pikiran dengan orang-orang "kecil, dalam pengertian sempit wawasannya. Sudahkah Anda memiliki community yang akan membuat Anda lebih sukses?
3. Coach. Di balik setiap juara dunia selalu ada seorang pelatih (coach) yang hebat. Di bidang apa pun. Olahraga, industri hiburan, dan tentu saja bisnis. Saya sepenuhnya percaya, seseorang yang tidak di-coach tak akan pernah mencapai potensi optimalnya, maka dia hanya akan menjadi pemain medioker saja. Seorang pelatih yang tepat tidak hanya mengoptimalkan skill sang pemain, tapi juga mampu memberikan serangkaian kritik konstruktif yang sangat dibutuhkan untuk maju kembang kita.

Nah, bagaimana caranya memiliki ketiga elemen di atas. Hanya satu jawabnya: COMMITMENT.

Dibutuhkan komitmen yang luar biasa bagi seseorang yang ingin sukses.Mayoritas orang hanya memiliki interest alias "ketertarikan" namun bukan komitmen. Mencari knowledge butuh komitmen, bukan ketertarikan. Bergabung dengan komunitas kelas tinggi perlu komitmen, tidak sekedar ketertarikan. Dan terutama, memiliki seorang coach sangat membutuhkan komitmen, tidak cukup hanya sebatas ketertarikan.

Akhir kata, saya ingin Anda merenungkan pertanyaan ini: Are you a committed person (to your success),  or just interested in being successful?

MERDEKA!!!

No comments:

Post a Comment