Wednesday, August 24, 2011

Business Lessons from Rod Stewart

Rod Stewart - 100 million records worldwide!
Saya sedang jalan-jalan mengisi akhir pekan bersama istri tercinta di sebuah pusat perbelanjaan, dan pengelola mal memutar lagu-lagu untuk menghibur pengunjung. Sebagai penggemar musik saya segera mengenali ketika salah satu penyanyi favorit saya diputar. Lagu berjudul "Beyond The Sea" tersebut dinyanyikan dengan sangat apik dan penuh perasaan oleh Rod Stewart.

Roderick David Stewart, atau lebih dikenal dengan "Rod Stewart" adalah salah satu penyanyi paling sukses di dunia.
Sepanjang karir musiknya yag sudah lebih dari 50 tahun Rod Stewart telah berhasil menjual lebih dari 100 juta keping rekaman di seluruh penjuru dunia (belum terhitung CD bajakan yang beredar lho!).

Ternyata tak berhenti di situ saja, sebagai businesspeople rupanya ada juga beberapa hal positif yang bisa kita pelajari dari sosok penyanyi kelahiran London Utara ini.

Apa saja?

Lesson #1: Success takes hardwork and creativity, but recognition takes patience.
Rod Stewart memulai karir musiknya pada tahun 1962.  Rekaman pertama yang berhasil dipublikasikannya berjudul "An Old Raincoat Won't Ever Let You Down" dirilis tahun 1969. Dan sejak saat itu Rod telah merilis puluhan album, serta menempatkan belasan #1 hit di jajaran tangga musik US, UK dan seluruh dunia. Rod pun dinyatakan sebagai salah satu artis paling sukses secara komersial.

Yang menarik, Grammy Award pertama diraihnya pada tahun 2005 atau 43 tahun sejak dia mengawali karirnya! Rupanya belasan hits dan ratusan lagu tidak berhasil meyakinkan para "pakar" untuk menganugerahkan penghargaan tersebut lebih awal. Namun Rod tetap berkarya... dan berkarya... dan berkarya... sampai pengakuan tersebut diraihnya.

 Lesson #2: You Need to continuously and consciously re-invent yourself



Seperti kita ketahui bersama, Rod Stewart memilih genre Rock & Blues ketika mengawali karirnya. Dan sepanjang karirnya dia konsisten di jalur tersebut.

Bahkan tak kurang dari  legenda blues sekelas James Brown menjuluki Rod Stewart sebagai "The Best White Blues Singer in The World."

Menariknya (lagi), Grammy Award yang dianugerahkan kepadanya di tahun 2005 bukan berasal dari genre Rock & Blues yang melambungkan namanya tersebut. Melainkan dari aliran musik Jazz Standard, yang tentu saja berbeda sangat jauh dengan apa yang selama ini dikuasai olehnya.

Ya, Rod Stewart "melebarkan sayap" ke genre lain, untuk kemudian memukau dewan juri dan memenangkan Grammy Award untuk kategori "Best Traditional Pop Vocal" di tahun 2005. Andai dia tidak berekspansi dan nyaman dalam comfort zonenya, kemungkinan penghargaan tersebut tak akan pernah dicapainya.

Lesson #3: (And probably the most important lesson)  Never... never... never give up!
Pada bulan Mei 2000 dokter menyatakan bahwa Rod Stewart menderita Thyroid Cancer dan harus menjalani operasi segera, termasuk diantaranya menyentuh pita suaranya. Sebagai seorang penyanyi profesional Rod tentu saja sangat bergantung kepada suara emasnya, sebagai hartanya yang paling berharga. Dan saya bisa membayangkan, vonis tersebut tentu dirasakan sangat berat dan menjatuhkan moral.

Dan benar adanya, seusai operasi Rod harus berlatih ulang cara menyanyi, mulai dari dasar lagi, dengan tanpa jaminan sukses, dan terancam "pensiun" lebih dini jika gagal mengembalikan kualitas vokal seperti semula.

Kisah seterusnya sudah jelas, bukan hanya sembuh dan bisa kembali bernyanyi. Di tahun 2002 Rod Stewart merilis album baru "The Greatest American Songbook" yang sukses besar, yag akhirnya membuatnya merilis Volume 2, lalu Volume 3 yang memenangkan Grammy Award tersebut. What a heroic story!

Sore itu saya berhasil menarik pelajaran bisnis dari seorang penyanyi kawakan. Semoga Anda pun bisa mendapatkan business wisdom yang bermanfaat untuk kesuksesan Anda.

Have fun!

HB.


No comments:

Post a Comment