Monday, October 17, 2011

What Really Drives Your Product Value and Sell-Ability?

4 Oktober 2011 - CEO Apple, Tim Cook, memimpin peluncuran IPhone 4S di headquarter perusahaan di Cupertino.

Penampilan perdana produk terbaru Apple Inc. tersebut menuai banyak kekecewaan khalayak karena dua sebab: pertama, gaya presentasi Tim Cook yang membosankan jauh di bawah kharisma pendahulunya, Steve Jobs. Dan kedua, dan ini alasan yang lebih dominan- karena penggemar benar-benar tengah menantikan IPhone disain terbaru yang lebih tipis dengan layar lebih lebar, yang rumornya akan diberi nama IPhone 5. Dan ketika yang muncul "hanya" IPhone 4S, tentu rasa kecewa menghinggapi para pelanggan yang telah menunggu berbulan-bulan.

Para pengamat segera melabel peluncuran tersebut sebagai sebuah flop. Beberapa memprediksi bahwa era keunggulan (winning-edge) Apple telah berakhir, dan para pesaing yang berbasis Android akan segera mengambil alih market-share Apple tahun ini juga.

5 Oktober 2011 - Satu hari setelah launching yang mengecewakan tersebut, tersiar kabar bahwa Steve Jobs, sang mastermind di balik lahirnya IPod, IPhone dan IPad berpulang karena pemyakit kanker yang telah lama menyerangnya. Serta merta penjualan IPhone 4S (yang hanya satu hari sebelumnya diprediksi menuju ke jurang) bak melesat ke langit ke tujuh. Dalam 24 jam pertama angka penjualan menembus 1,000,000 unit. Antrean pembeli dilaporkan menumpuk di tujuh negara di mana IPhone 4S diluncurkan, dan daftar-pesan di negara-negara lain membludak luar biasa. Bahkan para pembeli rela menebus IPhone seri terbaru itu sampai 7 kali lipat harga aslinya melalui para calo.

Steve Wozniak, atau akrab dipanggil Woz,  co-founder Apple Inc. turut meramaikan berita dengan ikut heboh mengantre di salah satu Apple Store di Los Gatos, California. Woz bahkan rela datang semalam sebelumnya dan menginap di depan pintu toko demi mendapatkan nomor urut pertama.

Bagaimana kita menjelaskan peristiwa ini?

Sederhana. Mulai tanggal 5 Oktober 2011 dan seterusnya para pelanggan bukanlah membeli sebatang gadget canggih semata, melainkan kombinasi dari memori, sentimen, kekaguman, fanatisme dan rasa duka akan berpulangnya Steve Jobs, yang bercampur jadi satu menjadi added-value yang luar biasa. Para penggemar bahkan memberi nickname baru untuk IPhone 4S, yakni "IPhone For Steve".

Isn't that interesting???

PERTANYAAN UNTUK DIRENUNGKAN OLEH PARA PEBISNIS...
Tahukah Anda, bahwa keputusan manusia hanya 20% dipengaruhi logika dan 80% sisanya adalah faktor emosi? 

Sadarkah Anda, bahwa para pelanggan Anda pun menimbang dan memutuskan menggunakan komposisi yang sama? 

Dan sudahkah Anda mengemas produk atau layanan Anda dengan balutan emotional benefit yang cukup untuk mendongkrak nilai jual (dan harga jual)nya?

Apakah Anda meluangkan cukup waktu untuk memahami pelanggan Anda untuk menemukan apa yang benar-benar menjadi keinginan terdalam mereka?

Dan benarkah Anda telah mencurahkan segala energi, daya dan upaya untuk menghasilkan produk dan layanan yang mampu menjawab tuntas harapan pelanggan Anda tersebut?

Have a great business, and keep it profitable!

Regards,
HB.

No comments:

Post a Comment